MUHAMMADIYAHPEKAJANGAN.OR.ID, KEDUNGWUNI - Ribuan warga memenuhi area Masjid Al-Mujahidin Tangkil Kulon Kecamatan Kedungwuni Pekalongan pada acara Pengajian Ahad Pagi Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pekajangan dengan tema spesial "Masjid Sebagai Tonggak Ekonomi Jama'ah" bersama Prof. Kusnadi Ikhwani dari Takmir Masjid Al-Falah Sragen yang mana merupakan salah satu masjid pecontohan untuk masjid di Indonesia, pengajian ini dihadiri sekitar 1.500 jamaah dari warga Muhammadiyah dan 'Aisyiyah se-Cabang Pekajangan, Ortom, AUM, serta Warga Muhammadiyah dan 'Aisyiyah PCM terdekat dari Wuled, Wiradesa, Bojong, Bligo, Kedungwuni hingga Doro. (7/9/2025)
Acara diawali dengan penampilan Hadroh SMA Muhammadiyah 1 Pekajangan Pekalongan.
Pimpinan Ranting Muhammadiyah Tangkil Kulon, Himawan, dalam sambutannya mengucapka banyak sekali terima kasih atas donasi moril atau materiil sehingga terlaksananya kegiatan Pengajian Ahad Pagi ini, khususnya
Hj. Wati yang memberikan donasinya untuk 1.500 porsi makan pagi.
Drs. KH. Islah Ishom selaku Wakil Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pekajangan menyampaikan apresiasinya keada PRM tangkil Kulon dan pengajian pada bulan depan akan dilaksanakan PRM Pekajangan Timur 2 di Masjid Miftahul Jannah dan nanti pada 15 November 2025 akan dilaksanakan grand opening RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan Gedung 6 Lantai oleh Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si. dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pekajangan.
Acara dilanjutkan dengan tausiyah dari Prof. Ir. Kusnadi Ikhwani. Dalam pembukaannya, beliau memberikan motivasi bahwa mengurus masjid merupakan sebuah kemuliaan yang beliau istilahkan sebagai PNS (Pegawai Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam), dengan SK langsung dari Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 17, dan gaji yang dijanjikan Allah SWT.
Beliau kemudian menceritakan pengalaman pribadinya saat menjadi pengurus takmir Masjid Al-Falah. Salah satu langkah yang ia canangkan adalah membuka pelayanan masjid selama 24 jam. Pada 16 Desember 2016, Prof. Kusnadi menginisiasi gerakan shalat berjamaah yang dihadiri pejabat Sragen, mulai dari Bupati hingga jajaran pemerintah daerah, bersama sekitar 1.800 jamaah. Dalam kesempatan itu bahkan diadakan program umrah sebagai hadiah, dan sejak saat itu Masjid Al-Falah menjadi lebih ramai, khususnya saat shalat Subuh.
Untuk menghidupkan jamaah Subuh, beliau menggagas program SNQ (Subuhan, Ngaji, Qur’an), yakni shalat Subuh berjamaah yang dilanjutkan dengan membaca Al-Qur’an, kajian, dan makan bersama setiap hari. Dari awalnya hanya sekitar 30 orang jamaah, kini meningkat menjadi lebih dari 200 jamaah yang istiqamah mengikuti program tersebut.
Masjid Al-Falah juga dikembangkan sebagai pusat solusi umat, termasuk dalam menyelesaikan permasalahan hutang, jodoh, hingga persoalan rumah tangga. Dengan demikian, masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga tempat untuk mencari solusi kehidupan umat.
Prof. Kusnadi kemudian menyampaikan sebuah slogan yang sarat makna, yakni:
“Masjid: Makmur, Memakmurkan, ; Dari masjid kita bangkit ; Apapun masalahnya, masjid solusinya."
Tak hanya itu, beliau juga mencanangkan program khusus untuk kalangan remaja yang disebut Program 6i, yaitu:
1. Wifi
2. Kopi
3. Nasi
4. Rekreasi
5. Gaji
6. Istri atau Suami (bagi yang masih jomblo)
Melalui program tersebut, masjid diharapkan semakin ramah bagi generasi muda, sehingga mereka merasa dekat dan memiliki peran aktif dalam memakmurkan rumah Allah.
Kontributor : Rizqon MPI PCM Pekajangan
Powered by Froala Editor