MUHAMMADIYAHPEKAJANGAN.OR.ID, KARANGANYAR - Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dasar ‘Aisyiyah di lingkungan Cabang Pekajangan, Majelis PAUDDASMEN Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah Pekajangan menyelenggarakan Pelatihan Deep Learning yang diikuti oleh para kepala sekolah dan guru dari TK, Kelompok Bermain (KB), dan Taman Pengasuhan Anak (TPA) se-Cabang Pekajangan. Kegiatan ini berlangsung di RM Margomulyo dan dihadiri oleh 66 peserta dari 13 lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan PCA Pekajangan. (2/8/2025)

Ketua Majelis PAUDDASMEN PCA Pekajangan, Rakhmawati Anggriani, S.H., dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk mendorong guru agar lebih kreatif dan inovatif dalam melaksanakan pembelajaran. "Guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga dapat diaplikasikan dalam tindakan nyata di kelas untuk mencapai tujuan yang diharapkan," ungkapnya. Ia juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini, serta berharap acara berjalan lancar dan memberikan manfaat nyata bagi peningkatan mutu pendidikan.

Acara dibuka secara resmi oleh Ketua PCA Pekajangan, Hj. Herowati, S.Ag., yang dalam arahannya menekankan pentingnya peran pendidik sebagai khalifah di muka bumi. Beliau mengingatkan bahwa tugas guru bukan hanya mengajar, tetapi juga membentuk karakter peserta didik agar menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan bertanggung jawab.

Dalam kesempatan tersebut, Hj. Herowati juga menyampaikan pesan dari Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si., tentang sepuluh karakter warga Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah yang harus senantiasa ditanamkan, yakni:

1. Berakidah murni, "ojo ngandel ngalor ojo ngandel ngidul, harus berpegang pada aqidah" mengawali pesannya.

2. Berpaham Islam berkemajuan, siap menghadapi tantangan zaman.

3. Ikhlas, jujur, dan amanah, bekerja dengan penuh tanggung jawab.

4. Cerdas dan berilmu, baik secara intelektual, spiritual, maupun emosional.

5. Moderat dan bijaksana, mampu menyeimbangkan dunia dan akhirat.

6. Memiliki etos kerja tinggi, karena bekerja adalah ibadah.

7. Adil dan memanusiakan manusia, tidak membeda-bedakan dalam memperlakukan sesama.

8. Berjiwa al-Ma’un, peduli terhadap sesama.

9. Aktif dalam usaha dan amal nyata.

10. Melaksanakan organisasi dengan benar dan menjunjung tinggi kerja sama.

Mengawali rangkaian sesi materi Pelatihan Deep Learning, Hj. Megawati, M.Pd., selaku Wakil Ketua Pimpinan Cabang 'Aisyiyah Pekajangan, menyampaikan materi pembuka yang mengangkat tema kebijakan umum dalam pendidikan ‘Aisyiyah. Dalam pemaparannya, beliau menekankan pentingnya pendidikan sebagai bagian integral dari dakwah ‘Aisyiyah yang berpihak pada penguatan karakter dan pemberdayaan umat. Hj. Megawati menyoroti peran sentral pendidik, terutama guru di lingkungan ‘Aisyiyah, sebagai ujung tombak dalam membentuk generasi yang berakhlak, cerdas, dan mandiri. Ia juga memaparkan berbagai program pendidikan yang diinisiasi oleh ‘Aisyiyah, mulai dari tingkat PAUD hingga pendidikan dasar dan menengah, yang seluruhnya berorientasi pada pembinaan karakter dan peningkatan mutu pembelajaran. Tak kalah penting, beliau mengajak para peserta, khususnya para guru, untuk terus meningkatkan kompetensi dan kapasitas diri agar mampu menjawab tantangan zaman serta menjadi sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing. Materi ini menjadi landasan penting dalam memahami arah gerak pendidikan ‘Aisyiyah yang tidak hanya akademis, tetapi juga berlandaskan nilai-nilai keislaman dan kemanusiaan.

Amilah, S.IP., yang juga menjabat sebagai Kepala SMA Muhammadiyah 1 Pekajangan, Pekalongan, berkesempatan menjadi pemateri pertama dalam kegiatan tersebut. Ia menyampaikan materi bertema Deep Learning atau Pembelajaran Mendalam, yang merupakan pendekatan pendidikan berfokus pada pemahaman konsep secara menyeluruh, bukan sekadar hafalan. Dalam paparannya, Amilah menjelaskan bahwa penerapan model pembelajaran ini sangat relevan untuk menjawab tantangan zaman, khususnya dalam membentuk karakter dan kecakapan berpikir kritis peserta didik. Ia berharap, melalui pendekatan *Deep Learning*, proses pendidikan di Indonesia—mulai dari jenjang dasar hingga menengah atas—dapat mengalami peningkatan kualitas yang signifikan. Pendekatan ini dinilai mampu menumbuhkan minat belajar siswa secara lebih aktif, kontekstual, dan bermakna, sejalan dengan semangat pendidikan yang holistik dan berkelanjutan.

Melanjutkan sesi materi kedua, Oktavia Novita, S.Pd., yang juga merupakan Ketua dari IGABA (Ikatan Guru ‘Aisyiyah Bustanul Athfal) Kabupaten Pekalongan, menyampaikan paparan yang berfokus pada Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan Pembelajaran (TP), serta alur dan rancangan pembelajaran. Dalam pemaparannya, Oktavia menekankan pentingnya pemahaman yang menyeluruh terhadap struktur kurikulum yang digunakan, khususnya dalam konteks Kurikulum Merdeka. Ia menjelaskan bahwa Capaian Pembelajaran merupakan kompetensi inti yang harus dikuasai siswa dalam rentang waktu tertentu, sedangkan Tujuan Pembelajaran lebih spesifik sebagai langkah-langkah menuju tercapainya CP tersebut. Selain itu, Oktavia juga menguraikan bagaimana menyusun alur pembelajaran yang sistematis, serta pentingnya merancang kegiatan pembelajaran yang tidak hanya berorientasi pada konten, tetapi juga pada penguatan karakter dan pengembangan keterampilan abad 21. Harapannya, dengan pemahaman yang baik terhadap rancangan pembelajaran ini, para guru dapat menyusun strategi yang lebih efektif dan relevan dalam mendidik anak didik sejak usia dini.

Melalui pelatihan ini, PCA Pekajangan berharap para guru dapat mengembangkan metode pembelajaran yang lebih mendalam dan kontekstual, serta terus meningkatkan kompetensi sebagai pendidik yang berkarakter Islami dan profesional.

Kontributor: Shofani MPI PCM Pekajangan

Powered by Froala Editor